Minggu, 24 Januari 2010

Kesenian Banyuwangi Akan Dipatenkan

Beragam jenis kesenian Banyuwangi akan segera diurus hak patennya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, yang tidak ingin kesenian Blambangan yang sudah berusia ratusan tahun diakui negara lain. Apalagi, selain kekayaan panorama alam, potensi kesenian Banyuwangi yang cukup besar dapat menarik wisatawan untuk mendatangi bumi Blambangan ini.


“Kesenian yang ada perlu dilestarikan dan akan diurus patennya di Hak Kekayaan Intelektual (HaKi). Kesenian yang dimiliki Banyuwangi antara lain Tari Gandrung, Janger, Seblang, Patrol, Hadrah Kuntulan, Kebo-keboan, Jaranan Butho, Angklung Carok, Macopatan Lontar Yusuf, dan Patrol,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bayuwangi, Hadi Sucipto , kemarin.

Beberapa kesenian Indonesia diklaim oleh negara asing. Misalnya, beberapa waktu lalu, Malaysia mengklaim lagu Rasa Sayange dan Tari Barongan yang mirip Reog Ponorogo. “Kalau tidak segera diurus, bisa-bisa kesenian dari Banyuwangi diakui negara lain. Beberapa motif ukiran Bali pun di klaim orang asing,” katanya.

Hadi menambahkan, saat ini Pemkab beberpa sejumlah budayawan sedang membahas kesenian Banyuwangi yang perlu diurus hak patennya. Langkah yang dilakukan pada 2009 mulai mendata kesenian yang ada di Banyuwangi. Kemudian, Pemkab dan budayawan akan mengadakan seminarkesenian Banyuwangi,” katanya. Ant

Sumber:
JURNAL NASIONAL, 17 Desember 2008, dalam :
http://www.forumbudaya.org/index.php?option=com_content&task=view&id=297&Itemid=61

Tidak ada komentar:

Posting Komentar